Ataudalam ilmu pengeleakan ini disebut dengan "NGEREGEP", yakni para sisya akan duduk bersila, lalu tangan disilangkan di depan dada sambil mengatur PRANAYAMAnya (pernafasan), sehingga pikiran akan menjadi sangat tenang kemudian barulah sang sisya ini melakukan ngereh, dan ngelekas (pada tahan berikutnya). 6. Bagiyang secara genetik tidak memiliki keturunan ngeleak, maka pilihannya ada 2 yaitu belajar atau membeli. Sampai sekarang ilmu leak masih berkembang di bali. Source: www.youtube.com. Berdasarkan keturuan/genetik, dengan proses belajar dan membeli. Lalu apa ciri orang bisa ngeleak. Source: yukbelajar28.blogspot.com Laluapa ciri orang bisa NGELEAK. Belajar Ilmu sprituil tidak sama dengan Ilmu bela Diri, klu belajar Ilmu bela diri spt Tinju,Karate akan jelas nampak ciri2 fisiknya. Orang yg bisa ilmu Leak tidak akan nampak pd penampakan fisik yg sangat mencolok, justru terkadang kita tidak menyangka orang tersebut bisa Ilmu Leak. Orang yg mendalami Ilmu Leak; - Tidak sombong/menyombongkan diri. Padadasarnya ilmu leak adalah ilmu kerohanian yang bertujuan untuk mencari pencerahan lewat aksara suci. Dalam aksara Bali tidak ada yang disebut dengan leak, yang ada adalah " LIYA, AK yang berarti lina aksara ( memasukkan dan mengeluarkan kekuatan aksara dalam tubuh melalui tata cara tertentu). Kekuatan aksara ini disebut panca gni aksara Ada3 cara hack akun whatsapp orang lain yang akan kami paparkan di artikel kali ini, dan ketiga cara tersebut merupakan trik yang sanga jitu dan bisa langsung anda praktekan di rumah. Langsung saja, bagi yang ingin tahu cara menyadap whatsapp pacar lewat hp android? maka ikuti tutorial dari kami berikut ini. Cara Download Install Whatsapp CeritaLeak Bali : Dadong Ngelekas (Berubah Wujud), Inilah salah satu kisah langsung dan otentik yang pernah diterima oleh Taksu terkait dengan masalah orang bisa ngeleak. Ada suatu cerita dari daerah Sidemen Karangasem. Sebut saja namanya Ni Luh Ayu, seorang anak kecil dengan banyak saudara dan banyak ibu. JiwaAtmaja juga menuliskan ciri-ciri orang yang bisa ngeleak. Hal ini ia dapatkan dari seorang informannya, dimana ciri-ciri fisik orang melaksanakan pangeleakan yakni matanya sering berkedip-kedip, pada kepala bagian depannya (ubun-ubun) mengalami kebotakan, pada wajah tampak bintik-bintik seperti jerawat. Cara Mengetahui Peruntungan LontarDurga Purana Tattwa menyebutkan bahwa orang yang bisa ngeleak tidak boleh mengatakan dirinya bisa. Sebab, orang yang memiliki ilmu pangeleakan dan mampu merahasiakan maka akan mencapai kebahagiaan. "Karena 1000 kali kelahiran dia akan menderita. REEOTAB. Unduh PDF Unduh PDF Saat bertemu orang baru, salah satu pertanyaan yang kerap muncul di benak Anda adalah bagaimana karakternya?’. Apakah dia adalah sosok yang baik hati? Apakah dia orang yang jujur? Mengenali karakter seseorang terutama perlu dilakukan jika Anda harus bekerja atau hidup bersama orang tersebut dalam waktu yang lama misalnya, orang tersebut adalah rekan kerja atau tunangan kakak Anda. Selain itu, mempelajari berbagai kiat untuk menilai karakter seseorang juga akan meningkatkan kenyamanan Anda di sekitar orang-orang baru. Tunggu apa lagi? Segera baca artikel ini untuk mengetahui cara mengevaluasi karakteristik personal dan perilaku seseorang, serta mempelajari cara membuka pikiran Anda terhadap orang-orang atau situasi yang baru!. 1 Amati gaya berkomunikasinya. Jika Anda berinteraksi dengan orang baru atau ingin mengenal seseorang lebih dekat, cobalah mengamati gaya berkomunikasinya. Metode ini pun ampuh untuk membantu Anda menyelami karakter seseorang, lho![1] Amati seberapa sering dia berbicara. Apakah dia terlihat mendominasi percakapan? Jika situasi percakapan tidak seimbang, kemungkinan besar orang tersebut bukanlah pendengar yang baik. Kemungkinan lainnya, orang tersebut memiliki hasrat untuk mendominasi situasi dan kurang menyenangkan untuk dijadikan teman. 2 Perhatikan bahasa tubuhnya. Bahasa tubuh merupakan salah satu indikator terpenting karakter seseorang. Jika dia terlihat enggan menatap mata Anda saat Anda berdua sedang berinteraksi, ada beberapa kemungkinan yang berpotensi menyebabkan situasi tersebut terjadi.[2] Misalnya, mungkin saja dia adalah sosok yang pemalu atau kerap merasa tidak aman. Kemungkinan lainnya, dia sedang berbohong kepada Anda. Cara seseorang menjabat tangan orang lain juga mengindikasikan karakternya. Seseorang yang selalu menjabat tangan orang lain dengan tegas umumnya merupakan sosok yang percaya diri. Seseorang yang menjabat tangan orang lain dengan terlalu erat kemungkinan besar memiliki keinginan untuk mendominasi situasi. Sementara itu, jabat tangan yang terlalu lemah mengindikasikan kurangnya ketertarikan orang tersebut terhadap situasi dan/atau orang-orang di sekitarnya. 3 Amati energi yang ditimbulkannya. Perhatikan reaksi orang lain saat berada di dekat orang yang sedang Anda evaluasi karena sejatinya, tingkat energi yang terbentuk setelah dia memasuki sebuah ruangan atau situasi percakapan ampuh membantu Anda memahami karakternya. Apakah keberadaannya membuat situasi terasa canggung dan tidak nyaman? Kemungkinan besar, dia tidak memiliki kemampuan untuk membuat situasi di sekitarnya terasa positif. Jika keberadaannya membuat situasi terasa lebih menyenangkan, atau jika sosoknya membuat Anda merasa lebih nyaman dan santai, kemungkinan besar dia memang memiliki karakter yang positif. Apakah orang tersebut mampu membangun energi yang positif atau justru sebaliknya? Dalam banyak kasus, jauh lebih baik jika Anda menjalin hubungan dengan orang yang mampu menceriakan suasana daripada sebaliknya, bukan? Apakah Anda bersedia berkendara dalam waktu yang lama dengan orang tersebut? Jawaban yang muncul adalah indikator perasaan Anda kepadanya. 4 Tentukan apakah Anda bisa memercayainya. Kepercayaan adalah fondasi terpenting untuk membangun hubungan personal maupun profesional yang positif. Saat berusaha menilai karakter seseorang, cobalah meluangkan waktu untuk mengamati apakah orang tersebut memang bisa Anda percaya.[3] Amati jejaknya. Sesungguhnya, tindakan seseorang di masa lalu terkadang merupakan indikator tindakannya di masa depan. Apakah saat ini Anda sedang mempertimbangkan untuk mengencani seseorang yang pernah berselingkuh? Faktanya, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan dan terkadang layak diberikan kesempatan kedua. Namun, jangan pernah melupakan riwayat masa lalunya saat mempertimbangkan keputusan! Apakah seorang rekan kerja selalu datang terlambat ke kantor? Seseorang yang tidak tepat waktu kemungkinan besar tidak akan bisa dipercaya untuk memegang tanggung jawab yang lebih besar. Berikan kesempatan kepada orang lain untuk membuktikan bahwa mereka layak dipercaya. Misalnya, jika Anda memiliki teman baru, cobalah mengamati reaksinya ketika mendengar Anda menceritakan informasi yang sensitif. Jika dia bersedia menjadi pendengar yang baik dan memberikan respons yang positif, kemungkinan besar dia adalah sosok yang bisa dipercaya. 5 Sikapi seseorang yang bersikap negatif. Sayangnya, orang-orang yang memiliki karakter negatif akan selalu ada di dalam kehidupan Anda. Oleh karena itu, belajarlah menyikapi seseorang yang selalu berbohong atau bersikap kasar kepada Anda agar ke depannya, keberadaannya tidak terlalu mengusik kenyamanan Anda.[4] Ingat, Anda memiliki kekuatan penuh untuk mengontrol reaksi Anda. Hanya karena seseorang bersikap buruk, bukan berarti Anda harus memberikan respons yang sama buruknya, bukan? Misalnya, jika seorang rekan kerja terus-menerus mengkritik kondisi meja kerja Anda yang berantakan, cobalah memberikan respons yang umum dan tidak menjanjikan apa pun. Misalnya, “Iya nih, akhir-akhir ini aku sangat sibuk jadi nggak punya banyak waktu untuk merapikan meja." Berusahalah memahami alasan di balik sikap buruk seseorang. Apakah saudara Anda terus-menerus mencemooh pilihan Anda untuk tidak memiliki anak? Mungkin saja, sesungguhnya dia hanya merasa iri karena Anda memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berlibur kapan pun menginginkannya. Selalu tunjukkan kebaikan hati Anda, meski orang lain tidak melakukannya. Iklan 1 Amati interaksinya dengan orang asing. Memperhatikan caranya bertindak pun mampu membantu Anda menyelami karakternya. Mengamati cara seseorang berinteraksi dengan orang yang tidak dia kenal dalam berbagai situasi adalah metode yang sangat menarik untuk diterapkan, lho![5] Jika Anda sedang melakukan kencan pertama dengan seseorang, amati caranya memperlakukan pelayan restoran. Jika sikapnya buruk, artinya Anda patut waspada. Seseorang yang selalu bersikap buruk kepada orang asing, kemungkinan besar juga akan bersikap buruk pada orang yang dia kenal. Kemungkinan, dia pun mengalami gangguan psikologis yang kerap disebut kompleks superioritas. Jika Anda naik taksi yang sama dengan seorang rekan kerja, cobalah mengamati caranya memperlakukan pengemudi taksi. Jika seorang rekan kerja enggan mengobrol atau menjawab pertanyaan Anda, kemungkinan besar dia memang tidak ingin bersikap ramah kepada orang lain. 2 Amati konsistensinya dalam berbagai situasi. Dengan kata lain, cobalah memperhatikan reaksinya dalam beberapa skenario yang berbeda alih-alih langsung menilai karakternya hanya dari satu interaksi.[6] Amati pola perilakunya. Apakah dia terus-menerus bersikap kasar kepada para orang tua murid di sekolah anak Anda? Jika iya, kemungkinan besar karakternya memang buruk. Jika seorang tetangga pernah mengomeli Anda karena suara musik yang Anda putar terlalu kencang untuknya, jangan langsung menilainya sebagai sosok yang buruk, terutama jika dia sejatinya selalu bersikap baik kepada tetangga-tetangga Anda yang lain. Ingat, setiap orang pasti memiliki hari yang baik dan buruk. Kuncinya adalah mengamati cara orang tersebut menyikapi berbagai situasi yang berbeda dan mengevaluasi konsistensinya. 3 Kenali tanda bahaya. Membaca karakter orang lain memang tidak mudah, terutama jika Anda tidak mengenalnya dengan baik. Untungnya, ada beberapa sinyal atau tanda bahaya yang mampu membantu Anda melakukannya dan patut disikapi dengan penuh kewaspadaan.[7] Waspadalah jika seseorang terlihat sangat mudah marah atau gemar membicarakan hal-hal berbau kekerasan. Kemungkinan besar, dia memang memiliki kesulitan untuk mengontrol emosinya. Waspadai tendensi untuk menyalahkan orang lain. Jika seorang rekan kerja selalu menyalahkan orang lain jika proposalnya ditolak oleh klien, kemungkinan besar karakter aslinya memang kurang baik. Waspadai seseorang yang terlihat minim empati. Jika seorang rekan kerja Anda tidak pernah mau memberikan tempat duduknya di bus kepada orang tua, kemungkinan besar dia memang memiliki karakter yang negatif. 4 Nilai kejujurannya. Berbohong merupakan salah satu indikator kecacatan karakter seseorang. Namun, bagaimana cara untuk mengetahui apakah seseorang sedang berkata jujur atau bohong? Pahami indikator di bawah ini.[8] Seseorang mungkin berbohong jika nada dan volume suaranya tiba-tiba berubah. Misalnya, jika Anda sedang mengobrol dengan seorang tetangga dan menceritakan sebuah paket yang tiba-tiba hilang dari pekarangan rumah Anda, waspadalah jika dia tiba-tiba berteriak, “Aku nggak tahu apa-apa, lho!" Seseorang yang terus-menerus menegaskan kejujurannya, kemungkinan besar justru sedang menyembunyikan sesuatu dari Anda. Misalnya, jika pacar baru adik Anda terus-menerus berkata bahwa dia adalah orang yang jujur, kemungkinan besar Anda sesuatu yang sedang dia sembunyikan. Jika dia terus-menerus berkata, “Aku ini orang yang benar-benar jujur, lho. Kamu bisa bertanya apa pun!”, pikirkan mengapa dia merasa perlu terus-menerus mengatakannya kepada Anda. 5 Utamakan kepentingan Anda. Terkadang, mengetahui intensi orang lain tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Namun sejatinya, Anda harus bisa membedakan apakah seseorang memang bermaksud baik atau secara sengaja ingin menyakiti Anda. Ingat, seseorang yang memiliki karakter positif tidak akan dengan sengaja membuat Anda marah atau merasa tidak nyaman.[9] Pikirkan situasi yang terbaik untuk Anda. Pikirkan pula apakah orang tersebut juga memikirkan kepentingan Anda. Misalnya, jika ibu Anda terus-menerus meminta Anda melakukan kencan buta, kemungkinan besar dia hanya ingin melihat Anda bahagia dalam hal percintaan. Namun, jika ada seorang teman yang terus-menerus mengerdilkan pasangan Anda, kemungkinan besar dia memang melakukannya dengan intensi yang negatif. Ajukan pertanyaan seperti, “Bagaimana perasaanku saat ada di dekatnya? Apakah aku merasa lebih bahagia?" Anda juga bisa berpikir, “Apakah orang itu juga memikirkan perasaanku?” Jika jawabannya adalah tidak’, kemungkinan besar dia memang tidak memiliki intensi yang positif kepada Anda. Iklan 1 Pertimbangkan emosi Anda. Sebelum terburu-buru membuat penilaian, luangkan waktu untuk merefleksikan emosi Anda. Merasa salah satu anggota kelas yoga yang Anda ikuti bersikap tidak bersahabat? Benarkah demikian?[10] Sebelum membuat penilaian, cobalah memikirkan kondisi emosi Anda. Apakah Anda sedang kesal karena menerima evaluasi yang buruk di kantor? Jika iya, kemungkinan besar situasi tersebut telah mengaburkan persepsi Anda. Apakah seorang rekan kerja terlihat sangat sok tahu di kantor? Cobalah meluangkan waktu untuk memikirkan posisi Anda di kantor. Apakah sejatinya Anda hanya sedang merasa gugup karena khawatir tidak dipromosikan? Selalu ingat bahwa emosi adalah salah satu faktor yang mampu memengaruhi cara pandang Anda terhadap sesuatu, termasuk mengenai karakter seseorang. 2 Jadilah pendengar yang baik. Nilai seseorang dengan pikiran yang terbuka! Dengan kata lain, buang subjektivitas Anda dan berusahalah menjadi pendengar yang baik untuknya.[11] Jika selama ini tetangga Anda selalu terlihat kasar dan hobi marah-marah, cobalah mengajaknya mengobrol dengan niat yang tulus. Mungkin saja, Anda akan menemukan bahwa sifat negatifnya tersebut dipengaruhi oleh kematian orang terdekatnya baru-baru ini. Jauhkan gangguan. Jika selama ini adik Anda selalu terlihat menyebalkan, berusahalah mengenalnya lebih dekat dengan lebih berfokus kepadanya alih-alih kepada ponsel Anda saat berada di dekatnya. Luangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan orang lain tanpa diganggu oleh ponsel atau televisi. Dengan melakukannya, kemungkinan Anda dapat menemukan karakter positif yang mampu membuat Anda terkesan. 3 Cari kepositifan dalam diri semua orang. Dengan menjaga keterbukaan pikiran, artinya Anda perlu berusaha lebih keras untuk berfokus pada kepositifan alih-alih kenegatifan orang lain. Dengan mengubah fokus, niscaya Anda terbantu untuk membuat penilaian yang lebih positif mengenai seseorang.[12] Misalnya, mungkin selama ini Anda selalu menilai seorang rekan kerja sebagai sosok yang tidak bisa bersabar. Padahal, sesungguhnya dia selalu bersedia menolong orang lain untuk memenuhi tenggat pekerjaan. Pernahkah Anda meluangkan waktu untuk mengamati karakter positif tersebut? Berhentilah mengasumsikan situasi yang negatif. Jika selama ini Anda belum pernah melakukan interaksi yang positif dengan seseorang, cobalah berpikiran lebih terbuka dan bersikaplah lebih positif pada interaksi Anda berdua yang berikutnya. 4 Bersedialah menerima perbedaan. Seseorang yang memiliki pikiran terbuka tidak akan serta-merta menolak kehadiran orang-orang yang berbeda darinya. Jika orang baru di lingkungan pertemanan Anda memiliki selera humor yang buruk, alih-alih langsung menghakiminya, pahamilah bahwa memiliki selera humor yang berbeda dengan orang lain adalah hal yang lazim terjadi. Dengan kata lain, Anda tidak lebih baik darinya, begitu pula sebaliknya.[13] Ingat, Anda berdua mungkin saja memiliki latar belakang yang berbeda sehingga menampilkan reaksi yang berbeda pula untuk satu situasi yang sama. Terimalah kenyataan bahwa setiap manusia memang berbeda. Hanya karena seseorang memiliki kepribadian yang berbeda dari Anda, bukan berarti sikap dan perilakunya tersebut buruk. Iklan Jangan terburu-buru meloncat ke kesimpulan. Luangkan waktu sebanyak-banyaknya untuk mengenal seseorang secara mendalam. Hanya karena seseorang tidak berhasil menciptakan kesan yang baik dan menarik perhatian Anda, bukan berarti dia adalah orang yang jahat. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? Gambar sumber Jika berbicara tentang leak, tentu ini sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Mungkin banyak ora... Gambar sumber berbicara tentang leak, tentu ini sudah tidak asing lagi ditelinga kalian. Mungkin banyak orang yang memiliki niat untuk belajar ngeleak, namun mereka tidak tahu harus kemana. Nah pada artikel ini akan dijelaskan bagaiman tahapan belajar ilmu leak itu adalah ilmu yang bersifat sangat rahasia, dan jarang ada guru leak yang mau mengumbar sembarangan atau memberi muridnya ilmu ini secara cuma-cuma. Penting untuk diketahui bahwa pengeleakan bisa kalian dapatkan melalui tiga cara. Yang pertama melalui warisan, kemudian dengan cara membeli, dan yang terakhir dengan belajar bersama guru mereka yang memiliki keturanan ilmu leak ini bisa langsung melakoni atau hanya sebatas menjalani ilmu tersebut. Namun, untuk yang tidak memiliki keturunan harus membeli atau belajar dari guru leak dari seorang guru hendak mengajarkan muridnya ilmu leak, maka wajib hukumnya guru tersebut mengetahui otonan dari murid hari lahir menurut kalender hindu bali. Hal ini sangat penting karena kualitas ilmu yang akan dianut oleh murid bisa diketahui. Begitu juga, seorang guru harus bisa berhati-hati dalam memberikan pelajaran agar muridnya tidak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Tahapan belajar ngeleak yang harus dilakukan oleh seorang murid1. Seorang murid harus diwintenTahap pertama yang dilakukan oleh seorang guru leak terhadap muridnya adalah melakukan upacara pewintenan penyucian diri. Di mana seorang murid harus mewinten Brahma widya, yang dalam bahasa lontar dikenal dengan “Ngerangsukang Kawisesan”. Untuk hari baik dalam melakukan pewintenan ini tidak boleh asal-asalan dan harus ditentukan oleh gurunya sendiri. 2. Diperkenalkan dengan aksara wayahTahap belajar ngeleak berikutnya adalah pengenalan aksara wayah modre oleh guru terhadap muridnya. Untuk aksara yang diberikan pada tahap ini tidak dapat dieja, karena merupakan sebuah aksara yang bersifat Murid dirajahTahapan berikutnya adalah di mana murid akan di “Rajah” atau digambari aksara-aksara suci oleh gurunya di sekujur tubuhnya dari bawah hingga atas. Tahapan ini sendiri di lakukan di tengah kuburan pada saat hari raya kajeng kliwon setelah murid selesai melaksanakan beberapa tahapan awal di atas, barulah si murid diajarkan oleg gurunya. Saat belajar ngeleak, murid harus patuh terhadap 5 sumpah yang ada dalam ranah ini. Adapun isi dari sumpah tersebut adalah1. Hormat dan taat dengan ajaran yang diberikan oleh Selalu melakukan ajapa-ajapa untuk menyembah Siwa dan Dhurga dalam bentuk Ilmu Kawisesan Sakti.3. Tidak boleh pamer kalau tidak kepepet dan selalu menjalankan Dharma kebaikan.4. Tidak boleh makan daging kaki empat, tidak boleh berhubungan intim dengan orang selain pasangan alias Tidak boleh menyakiti atau dengan cara apapun melalui ilmu yang belajar ngeleakAdapun beberapa tingkatan yang harus dilalui oleh seseorang ketika belajar Tingkat pertamaPada tingkat pertama ini seorang murid akan dijarkan oleh gurunya bagaimana cara mengendalikan pernapasan dalam diri. Di bali atau dalam Bahasa lontar dikenal dengan istilah “Mekek Angkihan” atau “Pranayama”.2. Tingkat ke duaPada tahap ke dua ini seorang sisya murid akan diajarkan untuk visualisasi. Atau dalam Bahasa ajaran pengleakan di kenal dengan istilah “Ninggalin Sang Hyang Menget". Pada tahap ini seorang guru telah mengajarkan muridnya dengan aksara-aksara dan mantra-mantra dalam ilmu Tingkat ke tigaPada tingkatan yang ketiga ini, seorang murid atau sisya akan diajarkan bagaimana cara melindungi diri dengan menggunakan tingkah laku yang halus, tanpa kekerasan, dan tanpa dendam. Atau dalam keilmuan leak di kenal dengan istilah "Pengraksa Jiwa”.4. Tingkat ke empatPada tingkat ke empat seorang murid akan diajarkan kombinasi antara pikiran dan gerak tubuhnya. Dalam bahasa yoga disebut dengan istilah “Mudra”. Mudra yang dimaksud di sini berupa tarian jiwa, akhirnya orang yang melihat atau menonton sering menyebut dengan “Nengkleng” atau gerakan mengangkat satu kaki saat berdiri. Gerakan mudra yang diajarkan di sini sama dengan gerakan tarian siwa nata Tingkat ke limaTahap ke lima seorang siswa akan diajarkan oleh gurunya untuk bermeditasi, meditasi dalam ajaran pengleakan di sebut dengan istilah “Ngeregep”. Yang mana ngeregep ini merupakan gerakan duduk bersila dan tangan disilangkan di depan dada sembari mengatur pernapasan hingga terasa tenang, atau dalam ilmu leak dikenal dengan “Ngereh” dan “Ngelekas”.6. Tingkat ke enamJika murid sudah menginjak pada tingkat ke enam, maka akan diajarkan oleh gurunya untuk belajar melepas roh Mulih Sang Hyang Atma Ring Bayu, Sabda lan Idep melalui kekuatan pikiran dan batin. Saat dalam keadaan seperti ini tubuh seorang murid akan terbujur kaku namun kesadaran sudah berpindah ke badan yang lebih halus. Pada tahapan ini termasuk tahap akhir atau “Ngereh” dan seorang murid akan memohon anugrah dari Betari Durga yang mana merupakan dewanya ajaran seorang murid telah berhasil mendapatkan anugrah dari Betari Durga maka akan mendapatkan ujian sesuai keilmuan yang dipelajarinya. Saat murid berhasil menyelesaikan ujiannya, maka murid tersebut dikatakan lolos dalam belajar 3 tahapan belajar ngeleak dan 6 tingkatannya yang dirangkum dari berbagai sumber. Apabila ada kekeliruan, kekurangan, atau saran bisa dituliskan di kolom komentar Denpasar - Ada sebuah pantangan bagi seseorang yang menguasai ilmu Leak. Mereka tidak boleh mengaku bahwa dia punya ilmu itu. Jika melanggar, maka akan ada Durga Purana Tattwa menyebutkan bahwa orang yang bisa ngeleak, tidak boleh mengatakan dirinya bisa. Sebab, orang yang memiliki ilmu Leak dan mampu merahasiakan maka akan mencapai kebahagiaan."Karena 1000 kali kelahiran dia akan menderita. Kalau dia mampu merahasiakan dirinya maka dia akan mencapai kebahagiaan luar biasa dan tidak akan reinkarnasi lagi. Begitu dalam Durga Purana Tattwa ini. Jadi makanya orang bisa ngeleak itu merahasiakan dirinya supaya tidak kentara tidak diketahui," kata Ngurah Harta, Pinisepuh Perguruan Sandhi Murti Bali. Ia menambahkan, sebenarnya sangat ingin melestarikan pengetahuan pengeleakan untuk masyarakat Bali. Namun, ia mengaku merasa berdosa ketika memperkenalkan ilmu pangeleakan pada awal tahun 2000. Saat itu, Turah Harta sempat mengalami tindakan yang kurang santun dari masyarakat."Tahu-tahu tiba muncul tulisan di mobil cucun leak. Itu kan sangat tidak baik, sangat tidak sopan, sangat tidak santun. Karena pengetahuan tradisi Bali itu sangat santun sekali, tidak mengumbar, ajewera kalau orang tua bilang, sekarang generasi muda Bali itu malah meremehkan kearifan lokal Bali itu," saat itu, Turah Harta mengaku tidak pernah lagi berbicara tentang pangeleakan. Sebab dirinya merasa berdosa membuat perilaku masyarakat Bali salah setelah mengetahui pengetahuan menjelaskan, bahwa ilmu pangeleakan berdasarkan ajaran sastra yang menjadi dasar dari tradisi Bali. Adapun sastra yang dipelajari dalam ilmu pangeleakan yakni Dasa Aksara, Kanda Pat, dan sebagainya."Saya masukkan dia ke konsep Dharmasastra dia. Kalau di Weda, Smerthi jadinya kalau Dharmasastra. Jadi dia ilmu pangeleakan tidak jahat," ini telah naik di detikBali dan bisa dibaca selengkapnya di sini. Simak Video "Sensasi Foto Bersama Monyet di Hutan Pala Sangeh, Badung" [GambasVideo 20detik] wsw/wsw