Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS pohon tropis jarang bercabang biasa di sebut palma. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
1 Pohon Tanjung. Meskipun batang yang tidak terlalu besar dan belum terlalu tinggi, tetapi sangat rindang dengan tajuk luas dan tumbuh secara simetris. Daun tidak mudah rontok, Ranting tidak terlalu besar dan tidak mudah patah. Pohon ini bisa mencapai tinggi 15 meter, meskipun sangat jarang ditemui.
Sebuahcabang pohon terus bercabang dengan pola yang teratur seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar di atas menunjukkan empat lapis cabang yang terbentuk. Jika cabang pohon tersebut ter
Sayangnyakayu ini jarang yang memiliki ukuran besar; batang bebas cabang umumnya pendek dan banyak mata kayu, karena pohon ini banyak bercabang-cabang. Kayu terasnya berwarna coklat kemerahan atau keemasan, bertekstur sedang, cukup keras dan kuat sebagai kayu perkakas, mebel, tiang atau penutup lantai.
SwqiCty.
Hutan hujan tropis merupakan bioma berupa hutan yang selalu basah atau lembap, yang bisa ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa yaitu kurang lebih pada lintang 0°–10° ke utara dan ke selatan garis khatulistiwa. Hutan hujan tropis dapat juga diartikan sebagai hutan yang terletak di daerah tropis yang mempunyai curah hujan tinggi. Ciri-ciri Hujan Tropis Mempunyai Pohon Tinggi, Rapat, dan Berdaun Lebat Hutan hujan tropis mempunyai tanah yang subur karena pengaruh penyinaran matahari dan curah hujan yang tinggi sehingga memungkinkan tumbuh tumbuhan atau pohon pohon bisa tumbuh dengan optimal yang menyebabkan pohon pohon bisa tumbuh tinggi, rapat, dan berdaun lebat. Intensitas Hujan Tinggi Hutan hujan tropis disebut juga hutan basah karena sepanjang tahun hutan tersebut selalu diguyur hujan. Curah hujan yang mengguyur hutan ini terbilang tinggi yaitu bisa mencapai 2000 mm per tahun. Hutan ini dibilang tidak pernah mengalami musim kering karena hutan ini selalu mendapatkan curah hujan yang cukup selama 1 tahun. Atap HutanKanopi Hutan ini mempunyai vegetasi pohon pohon yang rapat, bercabang banyak, dan berdaun lebat. Sehingga dapat membentuk sebuah atap pohon atau kanopi yang menyebabkan sinar matahari tak bisa menembus sampai ke dasar hutan. Kanopi tersebut terbentuk karena pohon pohon yang ada di hutan ini mempunyai cabang yang sangat banyak, pohon yang rapat, dan daun yang lebar sehingga dapat membentuk kanopi itu tadi. Suhu Udara Hutan hujan tropis mempunyai suhu udara yang optimal yang bagi tumbuhan diperlukan untuk membantu pada proses pertumbuhan atapun perkembangan. Suhu udara yang ada di hutan ini sekitar antara 20-34 derajat C. Selain itu juga, hutan hujan tropis mempunyai iklim atau cuaca yang lembab. Selalu Disinari Matahari Sepanjang Tahun Hutan hujan tropis terletak dihampir sepanjang garis khatulistiwa maksudnya tempat ini selalu mendapat sinar matahari sepanjang tahun. Hutan ini tetap akan menerima sinar matahari walaupun setiap tahun selalu terjadi gerak semu tahunan pada matahari. Mempunyai Beragam Jenis Tumbuhan Tapi Tidak Ada Yang Dominan Hutan hujan tropis adalah hutan dengan spesies tumbuhan terbanyak di dunia tapi dari sekian banyak spesies tumbuhan tersebut tak ada yang dominan. Fungsi Hujan Tropis Tempat Tinggal Hewan dan Tumbuhan Liar Hutan hujan tropis adalah rumah bagi setengah populasi flora dan fauna di dunia. Selain itu, hutan hujan tropis juga merupakan tempat berlindung bagi mahluk hidup yang ada tinggal di dalamnya. Bagi hewan dan tumbuhan kelangsungan hutan hujan tropis sangat perlu dijaga kelestariannya karena hutan tersebut dapat menyediakan makanan dan minuman bagi hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Penyuplai Oksigen Meskipun hanya meliputi 6% wilayah saja dari keseluruhan luas bumi tetapi hutan hujan tropis mempunyai konstribusi yang besar bagi kelangsungan hidup yakni sebagai penyuplai oksigen terbesar di bumi. Hutan hujan tropis bisa menghasilkan 80% oksigen di dunia yang sangat dibutuhkan mahluk hidup yang ada di bumi. Hutan hujan tropis bisa menghasilkan begitu banyak oksigen karena di hutan tersebut banyak sekali pohon-pohon tinggi yang melakukan proses fotosintesis sehingga pohon-pohon tersebut bisa menghasilkan begitu banyak oksigen yang sangat diperlukan bagi mahluk hidup yang ada di bumi. Membantu Dalam Menstabilkan Iklim Dunia Hutan hujan tropis bisa menstabilkan iklim di dunia yakni dengan cara menyerap karbon dioksida yang ada di atmosfer. Karbon dioksida bertambah banyak karena pembakaran bahan bakar fosil yang terjadi setiap hari di bumi sehingga hasil pembakaran tersebut terciptanya karbon dioiksida yang bisa memicu peningkatan suhu global atau yang biasa disebut dengan Global Warming. Cara yang bisa dilakukan untuk menstabilkan iklim dunia yakni dengan cara menjaga kelestarian hutan hujan tropis sehingga hutan ini bisa terus menyerap karbon dioksida dan mengurangi peningkatan suhu Global. Sebagai Tempat Terjadinya Siklus Hidrologi Hutan hujan tropis mempunyai peranan penting dalam menjaga peredaran siklus hidrologi. Hutan hujan tropis bisa menyerap air dalam volume yang besar karena pohon-pohon yang ada di hutan hujan tropis mempunyai akar yang panjang dan mempunyai batang pohon yang besar yang bisa menyimpan cadangan air dalam jumlah yang banyak. Itulah alasan hutan hujan tropis menjadi subur. Selain itu, hutan hujan tropis selalu mendapat curah hujan yang tinggi selama 1 tahun penuh. Mencegah Potensi Bencana Alam Seperti Banjir dan Longsor Dari penyerapan air hujan, hutan ini bisa mencegah terjadi banjir karena air hujan yang turun dalam jumlah yang banyak akan diserap oleh hutan hujan tropis dan mencegah terjadinya bencana banjir. Selain itu, hutan hujan tropis bisa mencegah tanah longsor dengan cara menyangga atau menahan tanah dengan akar-akar pohonnya yang kuat. Longsor biisa terjadi karena tanah yang menyerap air tidak bisa lagi menampung beban air yang ada dalam tanah. Tapi, dengan terjaganya kelestarian hutan hujan tropis, bencana alam tersebut bisa dicegah. Sumber Mata Pencaharian Siapa sangka hutan hujan tropis bisa menjadi sumber mata pencaharian. Hutan yang lebat dan sulit ditembus ini juga bisa mendatangkan nilai ekonomis yakni dengan cara mencari kayu dan juga mencari makanan untuk dikonsumsi ataupun nantinya akan dijual. Tetapi, biasanya ada orang yang mencari kayu di hutan dengan cara menebang pohon sembarangan atau yang biasa disebut illegal logging ataupun dengan cara eksploitasi berlebihan dapat merusak ekosistem hutan hujan tropis. Tujuan Wisata dan Lokasi Penelitian Hutan hujan tropis adalah tempat yang cocok menjadi tempat wisata karena keadaan alamnya yang asri, sejuk, dan tenang. Selain itu, Hutan hujan tropis juga bisa menjadi tempat wisata yang refreshing untuk melepas kesibukan ataupun untuk melepas stres. Hutan ini sangat cocok bagi orang yang hobi berpetualang ataupun hanya sekedar Berekreasi. Para ahli seringkali melakukan penelitian di hutan hujan tropis untuk mengeksplor ataupun meneliti tumbuhan dan hewan yang ada di sana. Perlu diingat hutan hujan tropis yang ada di dunia masih sedikit dan jarang dikunjungi orang karena wilayahnya yang terisolasi dan sulit dilewati. Menurut para ahli, masih banyak spesies tumbuhan dan hewan yang belum ditemukan di dalam hutan hujan tropis. Persebaran Hujan Tropis Amerika Selatan Hampir setengah dari luas hutan hujan tropis dunia terletak di Amerika Selatan. Blok hutan ini umumnya disebut juga neotropics, secara harfiah berarti hutan tropis baru. Hutan ini terletak di sekitar sungai Amazon dan sungai Onoroco. Selain itu ada juga hutan hujan tropis di bagian Selatan Mexico memanjang hingga ke Guatemala, Costa Rica, Panama sampai Ekuador. Selain itu, ada juga dalam bentuk area kecil-kecil di Kepulauan Karibia. Afrika Hutan hujan tropis di Afrika adalah blok kedua terbesar. Terletak di sekitar sungai Kongo. Sisanya tersebar di Republik Kongo, Gabon dan Kamerun. Selain itu juga ada hutan tropis di bagian barat Afrika meliputi Ghana, Pantai Gading, Liberia sampai ke bagian timur Sierra Leone. Asia Hutan hujan tropis terbesar ketiga berada di semenanjung Malaya dan Indonesia. Di bagian semenanjung, hutan tropis meliputi Malaysia, Kamboja, Laos, Vietnam, Myanmar,dan Thailand. Sebagian kecil juga dapat kita temukan di Cina bagian Selatan dan Taiwan. Kemudian ada juga Asia Selatan, mulai dari Srilangka, India, dan Pakistan. Yang paling penting adalah negara kita merupakan kawasan yang mempunyai hutan hujan tropis terbanyak diantara negara lain di Asia. Hutan hujan tropis di Indonesia terletak di pulau-pulau besar yaitu Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Jawa. Papua Nugini dan Australia Blok hutan hujan tropis di Pulau Papua bisa dikatakan memiliki karakteristik flora fauna berbeda dengan blok Asia Tenggara. Karena Pulau Papua terbagi ke dalam 2 wilayah negara berbeda, bagian barat masuk Indonesia, bagian timur masuk Papua Nugini. Dalam konsentrasi yang kecil, ada juga hutan hujan tropis di bagian utara Australia meliputi Cooktown dan Townsville yang mempunyai karakteristik relatif sama dengan hutan di Papua. Madagaskar Blok terakhir ada di Pulau Madagaskar. Meskipun iklim di Madagaskar cenderung kering, tapi di kawasan ini ada hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di pulau ini hanya ditemukan tidak banyak yakni di sisi timur membentang dari utara ke selatan sepanjang 120 km. Hutan Madagaskar terkenal mempunyai keunikan tersendiri yaitu pulau yang terisolasi dari dunia dan flora dan faunanya pun khas dan tidak ditemukan di tempat-tempat lain. Hutan Hujan Tropis Terbesar di Dunia Daintree, Australia Hutan hujan tropis ini mempunyai beberapa spesies flora yang beraneka ragam. 30% terdiri dari katak, berkantung dan reptil dan 65% terdiri dari spesies kelelawar dan kupu-kupu dan 18% terdiri dari beberapa macam burung. Selain itu di hutan hujan tropis ini ada lebih dari spesies serangga juga ditemukan di hutan hujan. Hutan hujan tropis ini adalah yang terbesar di dunia. Ecuador’s Cloud forests Hutan hujan tropis ini mempunyai tingkat kesuburan tanah yang tinggi dan suhu yang dingin dibandingkan hutan hujan dataran rendah. Hutan ini mempunyai beberapa jenis flora dan fauna yang beraneka ragam. Khusus untuk flora, di tempat ini mamalia tak begitu banyak. Hutan hujan tropis ini adalah hutan hujan terbesar ke 2 setelah Daintree di Australia. The Amazon Rainforests Hutan hujan ini mencangkup 40% dari benua Amerikia Serikat, maksudnya letak hutan hujan dikelilingi oleh beberapa negara yaitu Brazil, Bolivia,Peru, Ekuador, Kolombia, Venezuela, Guyana dan Suriname. Hutan hujan tropis ini adalah ke-3 terbesar di dunia. Hutan ini mempunyai flora dan fauna khas Amerika. Alaska’s Rainforests Hutan hujan tropis ini adalah tipe hutan yang mempunyai iklim sedang. Hutan ini mempunyai spesies unik dari tumbuhan dan hewan seperti pohon cemara, hemlock, pohon cedar, lumut, bunga-bunga liar dan buah dari berbagai macam yang ditemukan di sini. Hutan hujan tropis ini adalah destinasi terbaik untuk para pecinta alam dan traveller. Hutan hujan tropis ini adalah ke 4 terbesar di dunia. Sapo National Park, Liberia Hutan hujan tropis ini mempunyai keadaan yang lembab. Di dalam hutan ini ada spesies vegetasi yang unik seperti choleras. Selain itu juga mempunyai berbagai macam jenis flora dan fauna. Hutan ini menjadi ke-5 terbesar di dunia. Kondisi Umum Hutan Hujan Tropis Secara geografis daerah hutan hujan tropis mencakup wilayah yang terletak di antara titik balik rasi bintang Cancer dan rasi bintang Capricornus, yaitu suatu wilayah yang terletak di antara 23027’ LU dan 23027’ LS. Menurut Ewusie wilayah hutan hujan tropis mencakup ± 30 % dari luas permukaan bumi dan terdapat mulai dari Amerika Selatan, bagian tengah dari benua Afrika, sebagian anak benua India, sebagian besar wilayah Asia Selatan dan wilayah Asia Tenggra, gugusan kepulauan di samudra Pasifik, dan sebagian kecil wilayah Australia. Pada umumnya wilayah hutan hujan tropis dicirikan oleh adanya 2 musim dengan perbedaan yang jelas, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Ciri lainnya adalah suhu dan kelembapan udara yang tinngi, demikian juga dengan curah hujan, sedangkan hari hujan merata sepanjang tahun Walter dalam Wiharto, 2009. Lokasi dan Karakteristik Ekologis Hutan Hujan Tropis Hutan hujan dapat dijumpai di daerah tropis, daerah di antara Capricorn Tropis dan Cancer Tropis. Di daerah ini, matahari bersinar sangat kuat dan dengan kuantitas waktu yang sama setiap hari sepanjang tahun, menjadikan iklim hangat dan stabil. Banyak negara memiliki hutan hujan. Negara-negara dengan jumlah hutan hujan terbesar adalah Brazil Kongo, Republik Demokratik Peru Indonesia Kolombia Papua Nugini Venezuela Bolivia Meksiko Suriname Hutan hujan tropika terbentuk di wilayah-wilayah beriklim tropis, dengan curah hujan tahunan minimum berkisar antara millimetre 69 in dan millimetre 79 in. Sedangkan rata-rata temperatur bulanan berada di atas 18 °C 64 °F di sepanjang tahun. Hutan basah ini tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian sekitar m dpl., di atas tanah-tanah yang subur atau relatif subur, kering tidak tergenang air dalam waktu lama, dan tidak memiliki musim kemarau yang nyata jumlah bulan kering < 2. Produktivitas Ekosistem Dunia dan Kaitannya dengan Hutan Hujan Tropis Jumlah total energi yang terbentuk melalui proses fotosintesis perunit area perunit waktu di sebut produktivitas primer kotor, namun demikian tidak semua energi yang dihasilkan melalui fotosintesis ini diubah menjadi biomassa, tetapi sebagian dibebaskan lagi melalui proses respirasi. Produktivitas primer bersih dengan demikian adalah hasil fotosintesis dikurangi dengan respirasi. Jika Tabel 1 diperhatikan dengan seksama maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain produktivitas primer bersih hutan hujan tropis adalah yang tertinggi di banding wilayah lain, yang mencapai 1000-3500 g/m2/tahun, disusul oleh hutan musim tropis yang mencapai 1000-2500 g/m2/tahun. Daerah daratan yang memiliki produktivitas terendah adalah gurun dan semak-gurun yang hanya berkisar 10-250 g/m2/tahun. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Hutan Hujan Tropis. Produktivitas merupakan parameter ekologi yang sangat penting. Produktivitas ekosistem adalah suatu indeks yang mengintegrasikan pengaruh kumulatif dari banyak proses dan interaksi yang berlangsung simultan di dalam ekosistem. Jika produktivitas pada suatu ekosistem hanya berubah sedikit dalam jangka waktu yang lama maka hal ini menandakan kondisi lingkungan yang stabil, tetapi jika terjadi perubahan yang dramatis, maka menunjukkan telah terjadi perubahan lingkungan yang nyata atau terjadi perubahan yang penting dalam interaksi di antara organisme-organisme yang menyusun ekosistem Jordan, 1985. Produktivitas khususnya di wilayah tropis dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain adalah Suhu dan Cahaya Matahari Suhu udara di daerah dataran rendah hutan hujan tropis tidak pernah turun sampai pada titik beku. Sebagian besar suhu pada wilayah ini berkisar antara 20-28 0 C, global bervariasi berdasarkan keadaan atmosfer, lintang, dan ketinggian. Suhu Udara di daerah hutan hujan tropis tidak pernah turun sampai sampai mencapai titik beku 00 C namun pada daerah yang sangat tinggi dimana kadang-kadang tapi sangat jarang suhu turun hampir mencapai titk beku . Suhu rata-rata pada sebagian besar daerah adalah 270C, dan kisaran suhu bulanan berkisar 24-280C, yang dengan demikian kisaran suhu musiman ini jauh lebih kecil dibanding kisaran suhu siang dan malam diurnal yang dapat mencapai 100. Suhu maksimum jarang mencapai 380C juga jarang jatuh sampai di bawah 200C. Curah Hujan Di daerah hutan hujan tropis jumlah curah hujan per tahun berkisar antara 1600 sampai dengan 4000 mm Warsito, 1999 dengan sebaran bulan basah 9,5-12 bulan basah Sanches, 1992. Kondisi ini menjadi wilayah ini memiliki curah hujan yang merata hampir sepanjang tahun yang akan sangat mendukung produktivitas yang tinggi. Hujan selain berfungsi sebagai sumber air juga berfungsi sebagai sumber hara. Whitmore 1986 mengatakan bahwa banyak nitrogen yang terfiksasi selama terjadi badai dan turun ke bumi bersama dengan hujan. Produktivitas Serasah Produktivitas serasah di hutan hujan tropis adalah juga yang tertinggi di banding dengan wilayah-wilayah lain sebagaimana yang terlihat pada Table 2. Oleh karena produktivitas serasah yang tinggi maka akan memberikan keuntungan bagi vegetasi untuk meningkatkan produktivitas karena tersedianya sumber hara yang banyak. Tahap Suksesi Komunitas Produktivitas vegetasi juga mengikuti pola perubahan yang terjadi selama suksesi. Pada Gambar 1 terlihat adanya gradasi peningkatan produktivitas vegetasi selama masa awal suksesi, diikuti dengan mulai menurunnya produktivitas vegetasi setelah mencapai puncak Botkin et al. membuat suatu model untuk memprediksi pertumbuhan biomassa tegakan hutan dan menemukan bahwa tegakan mencapai puncak pertumbuhannya pada usia sekitar 200 tahun, dan kemudian berkurang 30-40% setelah usia tersebut. Menurut Barbour at al. penurunan ini disebabkan karena 1 Proporsi alokasi produktivitas primer bersih yang sangat besar ke struktur biomassa non fosintesis, 2 Keterbatas tajuk pohon dan orientasi daun, 3 Terikatnya hara di dalam struktur biomassa pohon 4 Menurunnya efisiensi fotosintesis dari individu pohon yang telah tua. Tanah. Tanah adalah faktor di daerah tropis yang tidak mendukung tingginya produktivitas yang tinggi. Tanah di hutan hujan tropis adalah tanah yang berumur sangat tua, kecuali tanah vulkanik. Periode Pleistocene tidak berpengaruh sama sekali pada tanah disini, dan kemungkinan besar tanah disini berasal dari periode Tertiary. Pencucian terjadi menurut Brady 1974 karena beberapa hara tersimpan di permukaan tanah liat atau pada bahan organik koloid, Permukaan ini bermuatan negatif. Ion-ion bermuatan positif seperti K+, Ca++, dan NH4 + akan bergabung dengan permukaan yang memiliki muatan negatif. Kemampuan tanah untuk mempertahankan kation pada permukaan liat maupun humus terutama ditentukan oleh nilai Kapasitas Tukar Kation KTKnya. Menurut ketinggian tempat dari permukaan laut, hutan hujan tropis dibedakan menjadi tiga zona atau wilayah sebagai berikut. Zona 1 dinamakan hutan hujan bawah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat 0 m dari permukaan laut. Zona 2 dinamakan hutan hujan tengah karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat – m dari permukaan laut. Zona 3 dinamakan hutan hujan atas karena terletak pada daerah dengan ketinggian tempat – m dari permukaan laut. Tumbuhan Penyusun Hutan Hujan Tropis Tumbuhan utama penyusun hutan hujan tropis yang basah lembab, biasanya terdiri atas tujuh kelompok utama, yaitu Pohon-pohon Hutan Pohon-pohon ini merupakan komponen struktural utama, kadang-kadang untuk mudahnya dinamakan atap atau tajuk canopy. Kanopi ini terdiri dari tiga tingkatan, dan masing-masing tingkatan ditandai dengan jenis pohon yang berbeda. Tingkatan A merupakan tingakatan tumbuhan yang menjulang tinggi, dengan ketinggian lebih dari 30 meter. Pohon-pohonnya dicirikan dengan jarak antar pohon yang agak berjauhan dan jarang merupakan suatu lapisan kanopi yang bersambung. Terna Pada bagian hutan yang kanopinya tidak begitu rapat, memungkinkan sinar matahari dapat tembus hingga ke lantai hutan. Pada bagian ini banyak tumbuh dan berkembang vegetasi tanah yang berwarna hijau yang tidak bergantung pada bantuan dari luar. Tumbuhan yang demikian hidup dalah iklim yang lembab dan cenderung bersifat terna seperti paku-pakuan dan paku lumut Selagenella spp. dengan bagian dindingnya sebagian besar terdiri dari tumbuhan berkayu. Terna dapat membentuk lapisan tersendiri, yaitu lapisan semak-semak D, terdiri dari tumbuhan berkayu agak tinggi. Lapisan kedua yaitu semai-semai pohon E yang dapat mencapai ketinggian 2 meter. Tumbuhan Pemanjat Tumbuhan ini bergantung dan menunjang pada tumbuhan utama dan memberikan hiasan utama pada hutan hujan tropis. Tumbuhan pemanjat ini lebih dikenal dengan sebutanLiana. Tumbuhan ini dapat tumbuh baik, besar dan banyak, sehingga mampu memberikan salah satu sifat yang paling mengesankan dari hutan hujan tropis. Tumbuhan ini dapat berbentuk tipis seperti kawat atau berbentuk besar sebesar paha orang dewasa. Tumbuhan ini seperti menghilang di dalam kerimbunan dedaunan atau bergantungan dalam bentuk simpul-simpul tali raksasa ingat dalam film Tarzan, the Adventure. Sering pula tumbuhan ini tumbuh di percabangan pohon-pohon besar. Beberapa diantaranya dapat mencapai panjang sampai 200 meter. Epifita Tumbuhan ini tumbuh melekat pada batang, cabang atau pada daun-daun pohon, semak, dan liana. Tumbuhan ini hidup diakibatkan oleh kebutuhan akan cahaya matahari yang cukup tinggi. Beberapa dari tipe ini hidup di atas tanah pada pohon- pohon yang telah mati. Tumbuhan ini pada umumnya tidak menimbulkan pengaruh buruk terhadap inang yang menunjangnya. Tumbuhan ini pun hanya memainkan peran yang kurang berarti dalam ekonomi hutan. Pencekik Pohon Tumbuhan pencekik memulai kehidupannya sebagai epifita, tetapi kemudian akar- akarnya menancap ke tanah dan tidak menggantung lagi pada inangnya. Tumbuhan ini sering membunuh pohon yang semula membantu menjadi inangnya. Tumbuhan pencekik yang paling banyak dikenal dan melimpah jumlahnya, baik dari segi jenis ataupun populasinya, adalahFircus spp. yang memainkan peranan penting baik dalam ekonomi maupun fisiognomi hutan hujan tropis. Biji-biji dari tumbuhan pencekik ini berkecambah diantara dahan-dahan pohon besar yang tinggi atau semak yang merupakan inangnya. Pada stadium ini tumbuhan pencekik masih berupa epifit, namun akar-akarnya bercabang-cabang dan menujam ke bawah melalui batang- batang inangnya hingga mencapai tanah. Kemudian batang-batang pohon itu tertutup dan terjalin oleh akar-akar tumbuhan pencekik dengan sangat kuat. Setelah beberapa waktu tertentu inang pohon pun akan mati dan membusuk meninggalkan pencekiknya. Sementara itu tajuk tumbuhan pencekik menjadi besar dan lebat. Saprofita Tipe tumbuhan ini mendapatkan zat haranya dari bahan organik yang telah mati bersama-sama denganparasit-parasit. Tumbuhan ini merupakan komponen heterotrof yang tidak berwarna hijau di hutan hujan tropis. Jenis tumbuhan ini terdiri atas cendawan atau jamur fungi, dan bakteri. Tumbuhan ini dapat membantu terjadinya penguraian organik, terutama yang hidup di dekat permukaan lantai hutan. Namun beberapa jenis anggrek tertentu, suku Burmanniaceae dan Gentianaceae, jenis-jenis Triuridaceae dan Balanophoraceae yang sedikit mengandung klorofil dapat hidup dengan cara saprofit yang sama. Tumbuhan ini banyak ditemukan pada lantai hutan yang memiliki rontokkan daun-daun yang cukup tebal dan terjadi pembusukkan yang nyata. Tumpukan dedaunan tersebut dapat dijumpai pada rongga-rongga atau sudut-sudut diantara akar-akar banir pohon-pohon. Parasit Jenis tumbuhan ini biasanya mengambil unsur hara dari pohon inangnya untuk kelangsungan hidupnya. Tumbuhan ini hidupnya hanya untuk merugikan tumbuhan inangnya. Tumbuhan ini dapat berupa cendawan dan bakteria yang digolongkan dalam 2 sinusia penting. Pertama adalah parasit akar yang tumbuh di atas tanah dan yang kedua adalah setengah parasit hemiparasit yang tumbuh seperti epifita di atas pohon. Parasit akar jumlahnya sangat sedikit dan tidak seberapa penting artinya, namun bila dikaji secara mendalam akan sangat menarik sekali. Hemiparasit yang bersifat seperti epifit jenisnya sangat banyak sekali dan jumlahnyanya pun melimpah ruah serta banyak dijumpai di seluruh hutan hujan tropis. Kebanyakan hemiparasit adalah dari suku benalu Loranthaceae. Komponen Penyusun Hutan Hujan Selain Tumbuhan Hewan Hutan hujan menyediakan makanan untuk hewan, sehingga hutan hujan tropis di jadikan rumah bagi berbagai jenis hewan di antarnya mamalia, reptile, burung, amphibi, serangga dan ikan yang hidup di perairan hutan hujan tropis. Perairan hutan hujan tropis termasuk sungai, anak sungai, danau, dan rawa-rawa adalah rumah bagi mayoritas spesies ikan air tawar. Lembah sungai Amazon sendiri memiliki 3000 spesies yang diketahui dan kemungkinan spesies yang tidak teridentifikasi dalam jumlah yang sama. Manusia Hutan Hujan Hutan hujan tropis merupakan rumah bagi manusia pedalaman yang bergantung pada sekitar mereka untuk makanan, tempat berlindung, dan obat-obatan. Saat ini hanya sedikit manusia hutan yang hidup dengan cara tradisional; kebanyakan telah digantikan dengan para penetap dari luar atau telah dipaksa oleh pemerintah untuk menyerahkan gaya hidup mereka. demikianlah artikel dari mengenai Ciri Hujan Tropis Pengertian, Fungsi, Faktor, Tipe, Komponen, Tumbuhan Penyusun, Persebaran, Kondisi Umum, Lokasi, Karakteristik, Ekosistem Terbesar, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.
Ciri ciri hutan hujan tropis bisa kita lihat dari jenis pohonnya, dimana pohon yang berukuran tinggi adalah salah satu ciri yang akurat bahwa hutan tersebut merupakan hutan hujan tropis. Tapi, selain kita membahas ciri-ciri hutan hujan tropis, kita juga akan membahas manfaat dan pengertiannya. Tujuannya adalah untuk kamu agar lebih memahami bahwa hutan hujan tropis itu berbeda dengan yang lainnya. Sehingga penting untuk saya disini, baik itu manfaat, jenis, ciri dan pengertian akan terangkum dalam satu artikel ini. Pengertian Hutan Hujan Tropis Sebelum kita mencari tahu ciri-ciri hutan hujan tropis, sebaiknya kita cari tahu dulu pengertian dari sebuah jenis hutan ini. Dimana pengertian hutan hujan tropis adalah kawasan hutan yang terdiri dari berbagai jenis pohon dan tumbuhan yang membentuk sebuah bioma hutan dengan suhu yang hangat, curah, lembab dan hujan. Hutan ini juga terletak pada garis khatulistiwa yakni 23,5 derajat LU sampai 23,5 LS. Tetapi, hasil dari penelitian, hutan hujan tropis berkodrat pada 10 LU dan 10 LS, kemudian hutan ini hanya ada di Asia Tenggara saja. Sedangkan, tidak semua negara Asia Tenggara memiliki hutan hujan tropis, hanya sebagian saja, yaitu Indonesia, Thailand dan Malaysia. Untuk memastikan apakah itu hutan tropis atau bukan, kita akan mengetahuinya dari ciri-ciri yang menjadi tanda bahwa itu adalah hutan hujan tropis. Baca Juga 14+ Hewan Langka yang Ada di Indonesia Ini Sulit Ditemukan Hutan merupakan salah satu kawasan yang ditumbuhi berbagai jenis pohon, tumbuhan, juga binatang. Penting untuk lestarikan dan menjaga hutan, karena hutan memiliki fungsi yang begitu banyak, seperti penampung karbon dioksida, tempat tinggal hewan, dan masih banyak lagi. Itulah pentingnya untuk kita hutan agar tetap bisa menjaga semua habitat yang ada di hutan. Namun, hutan tentunya terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah hutan hujan tropis yang memiliki ciri berbeda. Berikut merupakan ciri-ciri hutan hujan tropis, diantaranya. Hutan Hujan Tropis 1. Kelembapan Udara Sangat Tinggi Ciri-ciri pertama untuk memastikan sebagai tanda dari hutan hujan tropis adalah dari kelembapan udaranya. Dimana, hutan hujan tropis tergolong memiliki kelembapan tinggi karena curah hujan yang tinggi dan hampir sepanjang tahun. Hal tersebut membuatnya tidak memiliki musim kemarau yang jelas. Umumnya, hanya selama 3 bulanan saja yang menjadi musim kering. Dari hal ini sudah dapat dipastikan bahwa hutan tersebut merupakan hutan hujan tropis. Adapun penyebab lembapnya karena banyak air dari dedaunan yang menguap ke atmosfer. 2. Terdiri Dari Pohon-Pohon Tinggi Dalam kawasan hutan hujan tropis, tumbuh pohon sangat maksimal, ini diakibatkan paparan sinar matahari yang tiada batas. Pohon-pohon di daerah tersebut memiliki tinggi yang luar biasa, serta daunnya juga lebat membentuk kanopi. Bahkan ketinggian pohon di kawasan hutan hujan tropis dapat mencapai sampai dengan 50 meter. Sangat tinggi bukan? Itu karena dipengaruhi oleh cuaca yang membuat pohon tumbuh secara maksimal. Selain ukuran yang tinggi, diameter pohon di kawasan tersebut relatif besar dan mempunyai tingkatan dari paling atas hingga terendah. 3. Vegetasi Tanamannya Berlapis Untuk mengetahui ciri-ciri hutan hujan tropis selanjutnya bisa kita lihat dari vegetasi tamannya yang relatif berlapis. Dimana, jarang sekali menemukan celah kosong antara lantai hutan dan pohon-pohon yang begitu tinggi. Hal itu dikarenakan banyaknya pohon-pohon yang memiliki ukuran berbeda sehingga jarang sekali ada celah yang kosong. Dari starta A-E, pertama A memiliki pohon dengan ketinggian lebih dari 30 meter, lusur dan tidak memiliki naungan. Kemudian tingkat B memiliki pohon-pohon bercabang dan bersinggungan yang membentuk seperti kanopi dengan ketinggian 20 – 30 meter. Tingkat C juga tersusun pohon dengan ketinggian 4 – 20 meter, pohonnya terdapat banyak ranting. Tingkat B terdiri dari berbagai jenis anak pohon, tanaman herba, tumbuhan paku, palm, ketinggiannya mencapai 4 meter. Tingkat terakhir tingkat C yaitu bagian terendah lantai hutan yang terdiri dari tanaman-tanaman kecil, seperti jamur dan lumut berfungsi sebagai penutup lantai. 4. Sinar Matahari Tidak Mencapai Dasar Hutan Hal tersebut karena hutan hujan tropis sangat lebat dengan banyak sekali jenis-jenis tumbuhan dan pepohonan tinggi. Hal tersebut membuat sinar matahari tidak mampu menjangkau ke bagian dasar hutan. Apalagi memiliki struktur yang berlapis, mulai dari A – E seperti yang telah saya tulis di poin ke-3 diatas. Semua tingkat tersebut membentuk kanopi serta tajuknya yang sangat rapat yang membuat matahari tidak dapat sampai ke dasar. Itulah yang menjadikan hutan hujan tropis selalu lembap, jamur dan lumut pun tumbuh bebas di kawasan hutan ini. 5. Di Dasarnya Terdapat Genangan Air Bagian dasar hutan hujan tropis memiliki genangan air yang terkumpul pada saat terjadinya musim hujan. Hujan yang turun membasahi hutan dengan tanahnya yang jenuh dan siap untuk menampung air. Terjadinya hutan, mengakibatkan terjadinya genangan air, dimana didalamnya juga memiliki biota. 6. Daya Regenerasinya Sangat Tinggi Ciri-ciri hutan hujan tropis yang terakhir bisa diketahui dari daya regenerasi hutan tersebut sangat tinggi. Kerusakan yang terjadi di hutan ini dapat ditanggulangi dengan maksimal, contohnya ada pohon tumbang akibat angin kencang. Kemudian pada saat terjadinya angin atau badai yang membuat pohon itu tumbang, akan terbentuk tajuk. Tajuk akan terbuka sangat lebar sehingga sinar matahari mampu mencapai ke dasar hutan tersebut. Lalu akan tumbuh semak-semak dan anak pohon yang juga bisa tumbuh tinggi sebagai pengganti pohon yang tumbang. Namun, terjadinya regenerasi bukan karena kerusakan oleh manusia, tetapi kerusakan alami yang terjadi oleh alam. Manfaat Hutan Hujan Manfaat Hutan Hujan Tropis Setelah kita tahu akan ciri-ciri hutan hujan tropis, sebaiknya kita juga mengetahui manfaat yang didapatkan dari hutan tersebut. Setidaknya, ada sekitar 9 manfaat hutan hujan tropis, seperti yang tertulis dalam judul artikel ini. Berikut manfaat hutan hujan tropis, diantaranya. Penyeimbang ekosistem oksigen, hampir 80% oksigen dari hutan hujan akan kekurangan air, karena berperan sebagai daerah resapan terjadinya longsor dan banjir karena air diresap oleh hutan hujan tropis hujan tropis juga berperan dalam habitat satwa liar, mereka juga bisa makan dari hutan ini karena banyak sekali makanan-makanan untuk sebagai wisata alam yang sebagai lokasi penelitian oleh sekali obat-obatan alami di hutan ini, sehingga bisa dicap sebagai sumber obat mengatur siklus hujan, hutan hujan tropis memiliki kapasitas besar untuk menampung air. Baca Juga 10 Hewan Terbesar di Dunia Sepanjang Masa Jenis-jenis Hutan Hujan Tropis Selain manfaat yang sudah tertulis, hutan hujan tropis juga ternyata memiliki jenis-jenisnya masing-masing. Bahkan mungkin di Indonesia juga memiliki banyak jenis sesuai dengan daerahnya masing-masing. Jenis-jenis hutan hujan tropis, diantaranya. 1. Pegunungan Tinggi Salah satu jenis hutan hujan tropis yaitu hutan hujan pegunungan tinggi yang dapat dilihat dari ciri-cirinya, seperti. Berada di ketinggian antara 12000 – 24000 vegetasinya sedikit dibandingkan dengan daerah banyak epifit yang menempel pada dengan pohon berdaun kecil tapi ukurannya besar. 2. Pegunungan Rendah Selain hutan hujan pegunungan rendah, jenisnya juga ada pada dareah pegunungan rendah dengan ciri-ciri. Berada dalam ketinggian 500 – 1500 meter teratas merupakan pohon paling tinggi, contohnya pohon terdapat 3 lapis. 3. Dataran Rendah Hujan hujan tropis dataran rendah dapat di artikan berada dalam kawasan yang sangat rendah, dengan ciri-ciri. Berbagai jenis tumbuhan bisa ditemukan dan tumbuh pohonnya berjenis di wilayah barat dan timur Indonesia. 4. Hutan Berlumut Hutan hujan tropis berlumut atau disebut juga dengan nama hutan subalpin, dengan ciri-ciri. Berada di ketinggian 2400 – 4000 berbatang bengkok dan diselimuti rapat dan berkanopi rendah. Hutan 5. Hutan Mangrove Hutan hujan mangrove memiliki ciri-ciri yang unik, berbeda dengan jenis hutan hujan tropis yang lainnya, diantaranya. Air bersifat di kawasan pantai pasangan surut air dalam zona pionir, burus, nipah, hutan rawa gambut. 6. Hutan Pantai Hutan pantai memiliki ciri yang mana tumbuhnya berada pada pantai yang berpasir, ciri-cirinya adalah. Berada dalam pantai yang tumbuhan dadap, cemara laut dan pandan tumbuhan didaerah kering dan basah serupa. 7. Hutan Rawa Gambut Mungkin ada kesamaan dengan hutan mangrove diatas, tapi memiliki ciri yang berbeda, diantaranya. Memiliki pohon yang berukuran lebih lapisan gambut yang di lahan pesisir juga zat hara rendah. 8. Hutan Kerangas Jenis hutan hujan tropis yang lainnya adalah hutan kerangas, yang memiliki ciri diantaranya. Umumnya pohon yang tumbuh kebanyakan berjenis hara sedikit dan bersifat tumbuh lebih terbuka. 9. Hutan Hujan Rawa Air Tawar Hutan hujan rawa air tawar, adalah hutan yang umumnya berada diantara dua sungai, ciri-cirinya adalah. Lapisan gambutnya tipis dan tanahnya air tawar musiman maupun di antara dua sungai yang berdekatan dengan pantai. Pohon berukuran lebih besar. 10. Hutan batu Kapur Hanya ada dua ciri yang membenarkan apakah itu hutan batu kapur atau bukan, diantaranya. Memiliki jenis flora endemik dan flora dan habitat yang begitu khas. 11. Hutan Batu Ultra Basik Jenis hutan hujan tropis yang terakhir adalah hutan batu ultra basik, yang memiliki ciri, diantaranya. Tanah mengandung magnesium yang vegetasi yang bervariasi mulai dari semak sampai pepohonan. Dan itulah ciri-ciri hutan hujan tropis beserta jenis, pengertian dan manfaatnya yang sudah tertulis diatas, semoga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News